Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam menciptakan kreativitas serta usaha mandiri berbasis teknologi sebagai industri kreatif.

Saturday, March 3, 2018

Teknologi Informasi Sebagai Media Promosi Hasil Kreativitas Masyarakat

Dengan didukung oleh kemajuan Teknologi informasi dan komunikasi (TIK atau lebih populer disingkat IT), saat ini masyarakat mulai semakin aktif untuk menciptakan berbagai kreativitas usaha dan melakukan promosi lewat berbagai media online. Hal ini mengingat Informasi teknologi menyediakan kesempatan bagi mereka untuk memperkenalkan hasil kreativitasnya lewat dunia maya yang akan bisa dilihat begitu banyak orang didunia ini karena lewat pengembangan teknologi informasi kita banyak sekali menemukan media promosi online baik berbayar dan gratis.

Teknologi-informasi-komunikasi-prmosi-hasil-kreativitas

Bandingkan saja saat dulu ketika orang harus memperkenalkan hasil kretivitasnya mereka harus beriklan di berbagai media cetak dan televisi. Kini dengan begitu banyaknya pengguna media internet mereka sangat mudah berpromosi bahkan saat ini yang berkembang pesat adalah media penjualan online (online shop). Jadi masyarakat tidak harus membayar tempat untuk berjualan tetapi cukup memajang barang dagangan mereka di media online. Selain kreativitas mereka dalam berusaha tentunya terlintas dalam pikiran mereka untuk menerapkan teknik desain agar supaya koleksi foto barang dagangannya bisa tampak tersusun rapi sebagaimana terlihat seperti penyusunan barang dagangan toko sebenarnya, bahkan dengan polesan dari ahli IT mereka bahkan bisa membuat susunan design yang lebih bagus dengan tampilan yang terkesan lebih wah dari kenyataannya.

Dinamika masyarakat inilah yang memacu berbagai kalangan tentunya remaja untuk berlomba-lomba belajar dan berharap mereka bisa menguasai pengetahuan untuk teknologi informasi ini di sekolah ataupun kursus. Mereka berharap dengan pengetahuannya bisa menjadi skill supplier untuk semua lapisan masyarakat yang ingin berusaha lewat media online. Mengingat begitu luas dan cepatnya perkembangan ilmu IT, ini para siswa seolah tidak pernah berhenti untuk menggali semua ilmu dan bahkan mereka berusaha menjadi pencipta nantinya dalam hal IT.

chipset-indonesia

Di Indonesia, kita bisa lihat berbagai produk IT ciptaan anak bangsa seperti Chipset Wimax XirkaPC Tablet Wakamini, dll. Semua hal tersebut akan memacu ide kreatif mereka untuk semakin mengembangkan diri dan tentunya apa yang mereka lakukan tidak lepas dari sebuah usaha yang bisa kita sebut sebagai Usaha Mandiri.

Usaha Mandiri adalah usaha yang kita buat dari hasil dari skill yang kita miliki dan tergolong usaha kecil karena memerlukan modal kecil dan tempat usaha kecil. Usaha mandiri yang mereka kembangkan tentunya dengan didukung kreativitas dalam menemukan ide-ide baru dan berhasil memenangkan persaingan di dunia maya bisa jadi akan berkembang menjadi usaha menengah bahkan besar. Sebut saja perusahaan seperti Kaskus yang dulunya diawali dari coba-coba untuk mengembangkan ide kreativitas kini sudah menjadi sebuah perusahaan besar dalam hal Komunitas Online.
Share:

Wednesday, October 5, 2016

Desain Grafis, Industri Kreatif Dengan Memanfaatkan Perkembangan Teknologi Informasi

Indonesia negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia ini terus mengalami perkembangan. Pemulihan, perbaikan dan pengembangan di segala sektor terus digalakan. Hal ini tentu membawa dampak yang signifikan bagi kelangsungan perekonomian Indonesia. Tak dapat dipungkiri bahwa permasalahan ekonomi merupakan topik hangat pembicaraan para aktor perekonomian saat ini. Pemerintah pun telah berupayah mencari beberapa solusi guna mengatasi permasalahan-permasalahan perekonomian IndonesiaSalah satunya adalah  program Ekonomi Kreatif yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang merupakan teknologi paling pesat perkembangannya dan banyak diminati masyarakat saat ini

Konsep Ekonomi Kreatif sendiri merupakan sebuah konsep ekonomi di era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan  ide dan Stock of Knowledge dari Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya. Hal ini berarti ekonomi kreatif lebih menekankan kepada kreativitas, ide dan inovasi dari Sumber Daya Manusia (SDM) itu sendiri. Dengan adanya ekonomi kreatif, kita akan menjadi semakin kreatif dalam menyajikan produk-produk dalam negeri dan ini juga dapat membuka pasar persaingan produk-produk baru yang lebih inovatif, sehingga kita dapat meningkatkan daya saing produk nasional dalam menghadapi pasar Internasional. Selain meningkatkan daya saing produk nasional, ekonomi kreatif juga dapat membuka peluang seseorang untuk berwirausaha. Dengan adanya ekonomi  kreatif, banyak industri-industri kreatif yang bemunculan. Tentunya dengan banyaknya industri kreatif maka tentu saja hal ini akan membuka peluang untuk berwirausaha. Perlu kita ketahui bahwa budaya wirausaha yang tumbuh secara alami dalam suatu keluarga atau kelompok masyarakat Indonesia merupakan suatu aset yang sangat berharga bagi bangsa Indonesia. Sebab, penumbuhkembangan budaya wirausaha sangat menjanjikan harapan cerah bagi terciptanya sumber daya manusia yang mandiri, kreatif dan inovatif. 

teknologi-informasi-usaha-desain-grafis

Oleh karena itu, terpikirlah sebuah usaha yang kreatif, inovatif dan mandiri yakni industri kreatif dalam bidang desain grafis. Industri ini bergerak di bidang Industri desain. Industri desain merupakan sebuah kreativitas yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi yang terkait dengan kreasi desain grafis, desain interior, desain produk, desain industri, konsultasi identitas perusahaan dan jasa riset pemasaran serta produksi kemasan dan jasa pengepakan. Design grafis merupakan salah satu industri kreatif yang memiliki peluang besar dalam dunia usaha. Di Indonesia, industri desain grafis terbilang masih sedikit. Padahal, kalau di lihat dari peluang usaha yang di miliki dari industri desain grafis ini cukup besar. Seorang Grafis Desainer adalah orang yang bekerja pada bidang desain grafis. Desain grafis sendiri merupakan suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Umumnya desain grafis dilakukan menggunakan perangkat komputer dan aplikasi-aplikasi untuk mendesain. Hanya dengan bermodalkan ide, kreativitas, dan imajinasi seseorang sudah dapat membuat sebuah desain. Industri desain grafis ini biasanya dimanfaatkan dalam pembuatan logo, desain poster, desain spanduk, dan semacamnya. 

Salah satu contoh dari kreativitas dari usaha desain grafis ini misalnya desain logo, banyak perusahaan-perusahaan, instansi-instansi, organisasi-organisasi dan semacamnya yang membutuhkan jasa pembuatan logo untuk menjadi lambang dari perusahaan atau instansi mereka. Di sinilah peran grafis desainer. Mereka kemudian merancang logo dari perusahaan tersebut sesuai dengan keinginan perusahaan tersebut. Omset pendapatan untuk pembuatan logo ini sendiri terbilang sangat menggiurkan. Bagaimana tidak, untuk setiap satu logo yang dikerjakan oleh grafis desainer profesional yang kurang lebih memakan waktu sekitar 1 atau 2 jam, mereka bisa mendapat penghasilan sekitar Rp 1.500.000,00. Hasil yang sangat menggiurkan untuk suatu pekerjaan membutuhkan waktu yang relatif singkat. 

teknologi-informasi-usaha-mandiri

usaha-kreatif-kemajuan-teknologi-kreativitasindustri-kreatif-desain-grafis-teknlogi-kreativitas

Pengembangan lainnya dari industri desain grafis yakni usaha percetakan. Prospek dari usaha ini pun cukup menjanjikan. Melihat banyaknya masyarakat yang membutuhkan jasa percetakan maka usaha ini dirasakan sangat menguntung di era globalisasi saat ini. Fungsi dari percetakan ini sendiri yaitu mereka menyediakan jasa berupa percetakan spanduk, brosur, undangan, poster dan lain-lain. Sekarang kita lihat bagaiman para aktor desain grafis bekerja pada usaha ini. Para grafis desainer dituntut untuk merancang konsep dari produk yang diinginkan oleh konsumen.

Mereka biasanya merancang berdasarkan keinginan dari konsumen, baik itu berupa kartu nama, spanduk, dan semacamnya. Bagaimana dengan omset penghasilannya? Luar biasa, untuk brosur ukuran A4 mereka bisa meraup keuntungan sekitar Rp 500.000,00, kemudian untuk sebuah poster ukuran A3 mereka bisa mendapatkan penghasilan sekitar Rp 800.00,00. Bayangkan jika mereka dituntut untuk mendesain 5 sampai 6 brosur atau poster, omzet yang mereka dapatkan bisa sangat besar. Omset pendapatan yang sungguh luar biasa untuk suatu industri kreatif seperti ini. 

Selain beberapa peluang usaha di atas, ternyata usaha desain grafis sebagai industri kreatif juga dapat diaplikasikan dengan beberapa industri-industri kreatif lainnya, salah satunya pada teknik arsitektur. Seiring dengan terus berkembangnya dunia desain grafis, dengan menggunakan aplikasi-aplikasi software tertentu kita sudah dapat merancang sebuah rumah, kolam berenang dan semacamnya. Hal ini tentu membuka kembali peluang usaha dari usaha grafis desainer kedepannya. Dengan adanya usaha desain grafis sebagai slalah satu industri kreatif yang mengedepankan hasil cipta kreativitas dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi maka hal ini akan membuka peluang besar kepada masyarakat untuk berwirausaha. Mengingat usaha desain grafis ini terbilang jarang di Indonesia, padahal prospek usaha yang ditawarkan industri ini cukup besar. Industri ini juga terbilang mudah dan mandiri sebab seseorang bisa menjalankan usaha ini hanya dengan bermodalkan ide, kreativitas, inovasi, mata, tangan dan tentunya komputer sebagai media desain dalam penerapan ilumu teknologi informasi dan komunikasi itu sendiri, seseorang sudah dapat membuka industri kreatif ini.

Teknologi-dan-kreativitas-usaha-kreatif
Usaha Percetakan - Desain Brosur
Karena industri ini terbilang sedik, untuk itu bagaimana cara kita meningkatkan industri ini kedepannya? Di sinilah peran remaja kembali dibutuhkan. Remaja sebagai generasi penerus bangsa juga harus mampu menjalankan industri-industri kreatif di Indonesia. Sebab, remajalah nantinya yang akan terus mengembangkan konsep ekonomi kreatif ini. Dengan melihat tingginya kreatifitas dari para remaja, hal ini menjadi modal besar untuk menarik para remaja untuk terjun pada industri grafis desainer ini. Para remaja yang ingin terjun pada industri ini cukup dibekali pelatihan mendesain dan pelatihan berwirausaha agar para remaja ini siap untuk membuka usaha industri kreatif grafis desainer. Oleh karena itu, dengan industri kreatif grafis desainer diharapkan kedepannya industri ini dapat menjadi salah satu industry yang berkembang di Indonesia. Sehingga industri kreatif seperti ini dapat turut andil dalam perekonomian Indonesia.

Share:

Contoh Startup sebagai Industri Kreatif di Indonesia

Dengan pesatnya perkembangan teknologi di indonesia saat ini dan di saat kita sedang memasuki masyarakat ekonomi ASEAN, maka beberapa kota di Indonesia dengan dukungan para ahli dari kalangan universitas sedang mengembangkan industri kreatif berbasis teknologi dan kreativitas yang mana anak muda dapat menjadi tulang punggung perekonomian daerah, bahkan nasional Salah satunya adalah pengembangan start up oleh berbagai kalangan baik perusahaan maupun individu. Salah satu tujuan berdirinya startup adalah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan menyelesaikan masalah nyata di kehidupan sehari-hari. Di Indonesia, kita sudah bisa menjumpai banyak jenis startup yang menyasar berbagai bidang, mulai dari e-commerce, pendidikan, properti, keuangan, retail, dan tak ketinggalan, industri kreatif. Berikut lima startup yang mempromosikan industri kreatif di Indonesia:

1. Creasi

Teknologi-informasi-dan-kreativitas

Mempertemukan creative talent dan talent seeker merupakan tujuan berdirinya website ini. Creasi merupakan platform pencarian kerja khusus untuk industri kreatif Indonesia. Di website ini, para creative talent yang menekuni industri kreatif seperti desain, fotografi, musik, teater, dan lainnya bisa mencari pekerjaan atau proyek di bidang yang mereka tekuni tersebut. Mereka hanya perlu mendaftar di Creasi, membuat profil, menunjukkan portfolio, lalu melamar kerja atau proyek dari talent seeker. Saat ini website Creasi masih dalam versi beta.


Start-up-industri-kreativitas-IT

Sama seperti Creasi, Eksisenter juga merupakan platform yang mempertemukan creative talent dan talent seeker. Pada website ini, para creative talent bisa mempromosikan dirinya secara online dengan menampilkan profil dan portfolio mereka. Saat ini, ada 13 kategori creative talent yang bisa bergabung dengan platform Eksis yaitu artis, band, blogger, dancer, desainer, entertainer, fotografer, komedian, master of ceremony, model, motivator, musisi, dan penyanyi. Hingga September lalu, website yang didirikan pada akhir Juni 2014 ini baru memiliki sekitar 30 creative talent. Eksisenter merupakan salah satu peserta Indigo Incubator 2014.

3. Kreavi

startup-kreativitas-dalam-teknologi-informasi

Kreavi merupakan jejaring sosial dan marketplace industri kreatif di Indonesia. Layaknya jejaring sosial lainnya, pada website ini pengguna bisa mem-follow anggota lain, meng-upload karya-karya mereka, memberi like, dan komentar. Selain menghubungkan para creative talent di negara ini, Kreavi juga memberi peluang bagi mereka untuk menemukan pekerjaan atau proyek dari para talent seeker atau perusahaan. Startup ini juga rutin mengadakan Kreavi Challenge dimana para creative talent berkompetisi untuk menyelesaikan sebuah proyek dengan hadiah tertentu. Dilihat dari kategorinya, Kreavi lebih berfokus pada kreatif visual seperti desain, animasi, dan fotografi.

4. Sribu

Teknologi-kreativitas-berbasis-TIK

Sribu merupakan marketplace desain yang mempertemukan klien dengan komunitas desainer. Di sini, klien, baik itu perusahaan maupun individu, bisa membuat kontes desain sesuai dengan kebutuhan mereka dan akan mendapatkan ratusan pilihan desain dalam waktu singkat. Desainer sendiri bisa mengikuti berbagai jenis kontes yang tersedia di menu Lihat Kontes. Kontes-kontes yang tersedia biasanya berisi penjelasan singkat, deadline, jumlah peserta kontes, serta hadiah yang bisa didapatkan desainer jika desainnya terpilih. Hingga Juni lalu, Sribu sudah memiliki lebih dari 1.500 klien, 44.000 desainer, serta lebih dari 300.000 portfolio yang sudah di-upload.

5. Tees

Industri-kreatif-teknologi-informasi-dan-komunikasi

Tees merupakan sebuah website marketplace desain untuk kaos, jaket, mug, casing handphone, serta merchandise lainnya. Melalui Tees, para anggota bisa meng-upload desain produk buatan mereka dan dapat langsung menjualnya menggunakan brand mereka sendiri. Tees dapat dibilang sebagai sebuah fasilitator yang menjembatani pelaku kreatif dengan konsumen tanpa harus terhalang kekurangan pengetahuan bisnis. Asyiknya, hampir semua proses dilakukan oleh Tees seperti produksi, pengurusan stok, customer service, pembayaran, dan lain sebagainya. Desainer hanya perlu mendesain, meng-upload, dan menentukan harga produknya. Untuk setiap produk yang terjual, Tees menarik biaya tertentu, misalnya Rp 85.000 untuk kaos, Rp 120.000 untuk casing handphone, dan lain sebagainya.

Share:

Total Pageviews